Disinyalir Mahar PPK di Mura Tembus Rp 20 Juta, Tes Wawancara ‘Ucak ucak’

- Jurnalis

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MUSIRAWAS -Beredar  informasi di lapangan untuk lolos menjadi badan adhoc PPK Kabupaten Musi Rawas diduga harus membayar mahar sebesar Rp 15  juta bahkan ada yang sampai Rp 20 juta.

Informasi ini semakin mencuat beredar dari mulut oknum peserta tes menjelang pengumuman penetapan calon anggota PPK terpilih, Rabu, (16/5).

“Awalnya Saya sudah menyetor Rp 15 Juta, tapi dipinta lagi Rp 3 Juta,” kata salah seorang peserta  yang lulus dari seleksi perekrutan tersebut.

Sementara salah seorang  peserta lainnya mengaku hanya dimintai Rp 15 juta oleh oknum komisioner yang bisa meloloskannya.

“Usai lulus CAT  Saya menghubungi salah satu komisioner KPU Musi Rawas, Saya diminta menyiapkan uang Rp 15 juta,” kata sumber di lapangan,  menirukan perkataan salah seorang peserta yang diminta uang tadi.

Awalnya kata sumber tadi, calon PPK tersebut mengaku ragu untuk  menyanggupi permintaan sebesar itu, namun akhirnya disanggupi. Karena komisioner KPU Musi Rawas menjanjikan saat perekrutan PPS nanti akan membantu kelolosan setiap calon PPS yang direkrut  PPK dengan mahar  Rp 3 Juta setor ke KPU. Sementara PPK yang merekrut bisa mematok ke calon PPS Rp 4 sampai Rp 5 Juta.

“Usai lulus CAT  Saya menghubungi salah satu komisioner KPU Musi Rawas, Saya diminta menyiapkan uang Rp 15 juta,” kata sumber di lapangan,  menirukan perkataan salah seorang peserta yang diminta uang tadi.

“Kan lumayan jika bisa rekrut 5 orang saja, sudah bisa memperkecil modal yang sudah diberikan kepada oknum komisioner tadi,” kata sumber itu lagi.

Baca Juga :  Ramadan: A Month of Spiritual Reflection, Devotion, and Charity

Dia juga mengatakan, bahkan ada salah seorang  calon PPK  sanggup bayar Rp 20 Juta ,agar bisa lolos jadi PPK.

Sementara salah seorang peserta calon anggota PPK Firmansyah, ketika dihubungi mengaku dirinya juga mendengar informasi adanya permainan uang dalam perekrutan  PPK di Musi Rawas ini.

“Dari awal saya sudah mendengar informasi terkait ada mahar. Waktu awal awal informasinya hanya Rp 10 sampai Rp 15 Juta untuk PPK,  dan Rp 3 Juta untuk PPS,” katanya.

Namun jelas Firman, dirinya tidak begitu tertarik terkait adanya informasi mahar tersebut. Sebab tidak sesuai dengan apa yang bakal diterima ketika menjadi PPK nanti.

“Dengan masa kerja yang hanya Delapan bulan dikalikan gaji hanya Rp 2,5 juta untuk jabatan ketua dan Rp 2,2 juta bagi anggota.Artinya kita bekerja digaji oleh duit kita sendiri jika harus membayar sebesar itu. Bagi kawan kawan yang mau ya silahkan, kalau saya tidak mau,” jelasnya.

Penasaran dengan informasi adanya mahar tersebut, Firman menghubungi komisoner KPU Mura divisi SDM dan Parmas,Yogi.

Awalnya saya minta bantu agar bisa lolos PPK, tapi dijawabnya tidak bisa karena dia harus mengakomodir rekomendasi dari salah satu partai,” katanya.

Kemudian Yogi menyarankan kepada Firman agar langsung meminta bantuan ketua KPU Musi Rawas.

“Kakak pastikan bae dengan ketua, siapkan alakadarnya saja kak, tidak nak seperti yang lain,” ujar Firman menirukan ucapan Yogi.

Firman juga mengakui dirinya sudah tahu bahwa calon PPK yang sudah dipastikan lulus ini sudah bergerilya ke desa – desa mencari calon anggota PPS dengan mahar Rp 3 juta diduga untuk setoran ke KPU, selebihnya untuk PPK yang merekrut.

Baca Juga :  Kuasai Materi Debat, Pasangan SULTHAN Layak Pimpin Musi Rawas

“Saya dengar  ada salah satu peserta PPS yang mengaku diminta Rp 4 juta sampai Rp 5 juta oleh PPK yang pasti lulus tersebut,” katanya.

Informasi perekrutan PPK tidak mengutamakan kualitas dan profesionalitas ini nampak juga dari tes wawancara yang diselenggarakan KPU Musi Rawas jelas Firman.

Tes wawancara dilaksanakan tersebut terkesan ‘ucak ucak’ alias asal-asalan.

Semestinya tes wawancara tersebut untuk mengukur wawasan peserta,  setidaknya terkait materi kepemiluan, wawasan kebangsaan, integritas dan muatan lokal.

Pertanyaan  penguji kepada sebagian peserta dinilai tidak ada  sangkut pautnya sama sekali dengan keilmuan, pengalaman dan wawasan serta integritas dan loyalitas terkait Pilkada serta muatan lokal.

“Saya dengar dari teman teman peserta, saat tes wawancara ada yang hanya diajak bercerita serta menggali informasi terkait Caleg, ada juga penguji yang bertanya wani Piro,” katanya.

Intinya jelas Firman,para penguji mengisi format nilai yang meliputi wawasan tentang kepemiluan itu seperti apa barometernya.

“Jika pertanyaan tidak ada sangkut pautnya dengan materi Pilkada, mereka mengisi nilai wawancara itu berdasarkan apa,” katanya.

Sementara komisioner KPU Musi Rawas saat diminta keterangannya, baik ketua KPU Ania Trisna dan Divisi SDM dan Parmas Yogi tidak memberikan tanggapan. Dihubungi via handphone ke nomor aktif mereka tidak diangkat. (tim)

Berita Terkait

Belasan Miliar Perbaikan Jalan Diduga Jadi Ajang Bancakan, Kadis PUBM Mura Tak Berkomentar
Kuasai Materi Debat, Pasangan SULTHAN Layak Pimpin Musi Rawas
Belasan Miliar Dianggarkan Perbaikan, Jalan Q1 Tambah Asri – Simpang Semambang Tidak Mulus
Masyarakat Keluhkan Lampu PJU Dibiarkan Tidak Berfungsi
Pembatas Jembatan di Musi Rawas Rusak Menahun, Ancam Keselamatan Pengendara
DKPP Gelar Sidang Pemeriksaan Komisioner KPU dan Bawaslu Musi Rawas
Pilkada Musi Rawas, Ramah Pro Nomor Urut Satu Sulthan Nomor Dua
Hj Suwarti: Jangan Ada Keraguan , Kami Serius Maju Pilkada Wujudkan Keinginan Masyarakat Inginkan Perubahan
Berita ini 900 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 12:25 WIB

Belasan Miliar Perbaikan Jalan Diduga Jadi Ajang Bancakan, Kadis PUBM Mura Tak Berkomentar

Sabtu, 2 November 2024 - 21:17 WIB

Kuasai Materi Debat, Pasangan SULTHAN Layak Pimpin Musi Rawas

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Belasan Miliar Dianggarkan Perbaikan, Jalan Q1 Tambah Asri – Simpang Semambang Tidak Mulus

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 19:05 WIB

Masyarakat Keluhkan Lampu PJU Dibiarkan Tidak Berfungsi

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:10 WIB

Pembatas Jembatan di Musi Rawas Rusak Menahun, Ancam Keselamatan Pengendara

Berita Terbaru

Daerah

Masyarakat Keluhkan Lampu PJU Dibiarkan Tidak Berfungsi

Sabtu, 26 Okt 2024 - 19:05 WIB