MUSIRAWAS – Sejumlah warga Kabupaten Musi Rawas khususnya yang berdomisili di Kecamatan Tuah Negeri mengeluhkan buruknya pelayanan PLN Muara Beliti.
Sebab sejak memasuki bulan Ramadhan tahun 2025 hingga saat ini, pasokan arus listrik di wilayah itu sering tidak normal dan sering terjadi pemadaman secara terjadwal maupun tidak terjadwal.
Lebih parah lagi, pihak PLN sering menginformasikan jadwal pemadaman, namun kenyataan dilapangan tidak sesuai dengan yang diinformasikan mengenai waktu pemadaman dan waktu penormalan kembali.
“Sering mengumumkan jadwal pemadaman sejak pukul 09.00 pagi hari dan normal kembali pada pukul 13.00.Tapi kenyataannya kadang berbeda dengan yang diumumkan,” kata TM warga Leban Jaya, Jumat (14/3/2025).
Selain itu PLN juga sering melakukan pemadaman tanpa diumumkan terlebih dahulu, terutama saat ada gangguan serta melakukan pemeliharaan jaringan saat bulan Ramadhan yang berimbas terganggunya aktifitas masyarakat yang mengandalkan listrik PLN.
“Kami sangat kecewa, karena saat berbuka puasa dan sedang Sholat Taraweh listrik sering padam, bahkan ketika ingin sahur pun sering mati lampu. Seharusnya kalo ingin pemeliharaan,kenapa harus di bulan puasa, kenapa tidak sebelum bulan puasa, sehingga pada bulan puasa ini masyarakat bisa khusuk melaksanakan ibadah,”kata dia.
Dirinya berharap PLN segera membenahi kinerjanya, sehingga tidak merugikan warga yang selalu taat dan tepat waktu membayar tagihan listrik.
“Kalo ada gangguan, seharusnya PLN menginformasikan kepada masyarakat terdampak. Ini langsung main padam saja,” katanya kesal
Selain itu, akibat tidak normal pasokan arus listrik dan terjadi pemadaman dalam waktu lama, menyebabkan bola lampu dan alat elektronik lainnya cepat rusak. Makanan serta minuman yang tersimpan di dalam kulkas pun cepat basi dan busuk.
Warga lainnya Fr mengatakan, akibat tidak profesionalnya pelayanan PLN ini menyebabkan kerugian masyarakat, seperti bola lampu dan alat elektronik cepat rusak.
Terkait kerugian dialami masyarakat akibat pasokan listrik yang tidak normal ini, masyarakat bisa melakukan clas action.
“Jika kondisinya terus terjadi seperti ini, inventarisir semua kerugian masyarakat yang disebabkan oleh tidak profesionalnya layanan PLN ini, kita lakukan upaya clas action atau gugatan kepada pihak PLN,” katanya.
Sementara manager ULP PLN Muara Beliti Isai Bene Patris dikonfirmasi beritakito.com via WhatsApp pribadinya, terkait keluhan masyarakat yang dirugikan serta upaya clas aktion akibat PLN ini, yang bersangkutan tidak memberikan tanggapan detail.
Hanya saja, Dia menjelaskan terkait pemadaman di Desa Leban Jaya dan Bamasco pada Kamis malam akibat adanya gangguan.
” Dari hasil tim inspeksi kami memang daerah leban dan bamasco itu sudah seharusnya dilakukan pemeliharaan. Dan sudah kami jadwalkan di hari Rabu kemaren, namun kami batalkan pekerjaan pemeliharaan di daerah tersebut karena adanya komplain dari sebagian masyarakat terdampak padam akibat pemeliharaan itu,” jelas Dia.
Jadi lanjut dia, seluruh tim pemeliharaan seharusnya bekerja di daerah tersebut dialihkan ke tempat lain.
Sementara itu menurut informasi diterima wartawan, pemadaman listrik di Kecamatan Tuah Negeri khususnya di Desa Leban Jaya dan Bamasco seringkali terjadi pada bulan Ramadhan ini, bahkan intensitasnya makin meningkat, baik pemadaman terjadwal maupun akibat adanya gangguan.
Dan pada Kamis malam, (13/3/2025), listrik PLN padam terjadi pada pukul 18.30 Wib atau disaat umat Muslim sedang berbuka puasa. Listrik kembali normal pada sekitar pukul 00.30 Wib selama 10 menit, dan kemudian padam lagi dan hidup lagi dalam kondisi redup atau kekurangan daya kemudian dipadamkan kembali. Listrik kembali normal sekitar 1 jam kemudian, dan kembali mati pada Jumat pagi (14/3/2025) kurang lebih selama 5 menit.
Kondisi byar pet listrik PLN dan menyala dalam kondisi kekurangan daya ini, menyebabkan sering menyebabkan kerusakan alat elektronik dan bola lampu.(tim)