MUSIRAWAS – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dinilai kurang peduli terhadap kerusakan jalan yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Seperti jalan Pemkab Musi Rawas dari Q1 Tambah Asri – Simpang Semambang Kecamatan Tuah Negeri,Β telah menjadi akses jalan utama yang vital bagi banyak warga di wilayah tersebut.
Terhubung dengan beberapa kecamatan dan akses penting lainnya, jalan ini sangat bermanfaat untuk mobilitas masyarakat.
Namun saat ini keadaan jalan tersebut memprihatinkan, karenaΒ terdapat lubang besar yang mengangga di ruas jalan. Kondisi kerusakan ini terkesan dibiarkan, dan tidak diprioritaskan untuk perbaikan. PadahalΒ sangat mengancam keselamatan para pengguna jalan serta lama lama membuat jalan tersebut putus.
Dari pantauan wartawan, Jum’at (30/8/2024), salah satu titik yang sangat mengkhawatirkan keselamatan tersebut berada di Dusun Suban Desa Leban Jaya Kecamatan Tuah Negeri.
Para pengendara harus sangat berhati-hati saat melewati lokasi ini, karena terdapat lubang besar yang bagian bawahnya sudah keropos dan nyaris putus. Apalagi saat malam hari, tidak ada fasilitas lampu jalan di wilayah itu menambah kekuatiran warga yang akan melintas.
Parahnya, posisi lubang besar yang hanya diberikan tanda dari daun pelepah kelapa oleh masyarakat tersebut, berada ditikungan yang menanjak.Dikuatirkan dapat menambah resiko bagi para pelintas.
Pengguna jalan yang sering melintasi jalan tersebut, Rajiman, menyatakan kekhawatirannya mengenai kurangnya perhatianΒ Pemkab Musi Rawas terhadap kondisi jalan tersebut.
” Lubang ini sudah lama dibiarkan seperti ini,lama kelamaan akan semakin besar dan membuat jalan ini putus. Dibawah aspal yang bolong tersebut sudah seperti goa yang digenangi air,” kata dia.
Rajiman juga mengaku aneh dengan Dinas PUBM Musi Rawas yang tidak memprioritaskan perbaikan jalan berlubang tersebut.
Setahu dia, akses jalan dari Q1 Tambah Asri menuju Simpang Semambang ini nyaris setiap tahun dianggarkan untuk peningkatan infrastruktur jalan.
“Bahkan 2023 tahun lalu dianggarkan hampir Rp 11 miliar melalui bantuan Gubernur, tapi perbaikan lubang tersebut tidak jadi perioritas. Dikemanakan duit itu,jika memperbaiki lubang itu saja tidak bisa,” katanya.
Kemudian pada 2024 ini kembali dianggarkan Rp 2 miliar. Tapi nampaknya perbaikan lubang yang dapat merenggut keselamatan pengguna jalan dan dapat membuat jalan tersebut putus, belum juga menjadi prioritas dinas PUBM Musi Rawas untuk memperbaiki nya.
“Duit Rp2 miliar diduga hanya untuk menambal aspal yang mengelupas seadanya saja.Itupun bahan batu hanya menggunakan batu kerokos,bukan batu agregat dan aspalnya tipis,” katanya.
Sementara warga lainnya Agus mengatakan, dengan tidak adanya perhatian dan perioritas perbaikan jalan berlubang tersebut, terkesan Pemkab Musi Rawas tidak peduli dengan keselamatan warga yang melintas.
“Percuma saja gembar gembor yang katanya akan memuluskan jalan sampai pelosok desa, jika memperbaiki jalan berlubang seperti ini saja, tidak bisa,” katanya.
Sementara itu baik Kepala Dinas PUBM Musi Rawas Alawiyah, maupun sekretaris dinas, berkali kali akan ditemui untuk dikonfirmasi tidak berhasil ditemui.(tim/BK)
editor: Firman