MUSIRAWAS – Demo belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara (MLM) di depan kantor DPRD Musi Rawas, berlangsung tertib dan damai, Senin (8/9/2025).
Kedatangan mahasiswa ini langsung disambut oleh Ketua DPRD Firdaus Cik Olah dan sejumlah anggota DPRD Musi Rawas.
Sedikitnya ada 10 tuntutan yang melatarbelakangi mahasiswa HMI ini menggelar aksi demo di DPRD Musi Rawas. Baik tuntutan skala nasional maupun tuntutan skala lokal.
Dikatakan Firdaus Cik Olah di depan pendemo, dirinya mengapresiasi kedatangan para mahasiswa yang melakukan aksi.
Terkait tuntutan ini, pihaknya akan melakukan pemilahan tuntutan, yakni tuntutan skala nasional, akan disampaikan kepada DPR RI, dan tuntutan skala daerah pihaknya langsung melakukan evaluasi.
Sementara untuk tuntutan mahasiswa terkait segera mengoperasionalkan Rumah Sakit Pratama Muara Kelingi, pihaknya sudah memanggil Kadinkes Musi Rawas yang menurut keterangannya karena terkendala persyaratan teknis yakni masih kekurangan dokter spesialis.
“Terkait informasi pembangunan Rumah Sakit tersebut mangkrak, nanti kita bentuk tim investigasi pembangunan rumah sakit jika benar pembangunannya mangkrak,” katanya.
Dalam kesempatan itu,Firdaus juga meminta kepada para mahasiswa untuk mengkritisi kinerja DPRD Musi Rawas.
“Tolong kritisi jika ada hal yang tidak berkenan,” katanya.
Adapun 10 tuntutan mahasiswa pada aksi damai yang dikomandoi oleh korlap Reza Ferdiansyah ini diantaranya,
Mendesak untuk membatalkan kenaikan gaji/tunjangan anggota DPR, mengusut tuntas proyek RS Pratama Muara Kelingi yang terbengkalai, dengan DPRD memanggil pihak eksekutif dan kontraktor terkait.
Kemudian mendesak Bupati dan DPRD Musi Rawas mewujudkan pendidikan gratis dan bermutu, memperbaiki sekolah rusak, menghentikan pungli di sekolah negeri, serta memastikan bantuan tepat sasaran.
Selanjutnya, menghentikan proyek fiktif, praktik mark-up, dan pemborosan anggaran perjalanan dinas.
Kemudian mendesak DPRD Musi Rawas mengusulkan ke DPR RI agar segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan melakukan pembersihan dan reformasi menyeluruh di tubuh DPR.
Mahasiswa HMI juga menuntut reformasi kepolisian agar lebih profesional dan humanis, menghentikan kekerasan oleh kepolisian serta menegakkan SOP pengendalian massa.
Kemudian membebaskan seluruh demonstran yang ditahan,dan menghentikan praktik kriminalisasi terhadap mahasiswa maupun masyarakat yang menyuarakan aspirasi serta terakhir membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kasus kekerasan terhadap aktivis, termasuk kasus Affan Kurniawan dan Umar Amarudin, serta dugaan pelanggaran HAM lainnya.
Usai berdialog dengan para mahasiswa di bawah terik panas matahari tersebut,Firdaus Cik Olah menandatangani apa -apa yang menjadi tuntutan mahasiswa .(BK)