MUSIRAWAS – Anggaran Belasan miliar untuk perbaikan jalan kabupaten dari Q1 Tambah Asri Kecamatan Tugumulyo – Simpang Semambang Kecamatan Tuah Negeri diduga hanya jadi ajang bancakan oknum.
Betapa tidak, semestinya anggaran yang cukup fantastis tersebut setidaknya dapat memuluskan jalan dan memberikan azas manfaat bagi masyarakat, namun kenyataannya kondisi akses jalan tersebut makin parah dan malah menyusahkan masyarakat pengguna jalan.
Dua tahun terakhir, pada 2023 akses jalan dimaksud dianggarkan Rp 10,9 miliar nelalui dana banggub dan disusul Rp 2 miliar pada tahun 2024 ini.
“Semestinya, jika dikerjakan dengan maksimal dan tidak ada dugaan penyimpangan anggaran sebesar itu sudah pasti bisa memuluskan jalan yang berkualitas. Tapi kenyataannya makin hancur dan tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,” kata salah seorang warga Bamasco Kecamatan Tuah Negeri, inisial Kr, Rabu (14/11/2024).
Dirinya menduga anggaran sebesar itu tidak utuh dipakai untuk perbaikan jalan sesuai RAB, hanya digunakan untuk memoles saja agar kelihatan mulus sesaat tanpa memprioritaskan kualitas dan ketahanan jalan.
“Diduga hanya 30 persen yang lekat ke pembangunannya, selebihnya diduga jadi bancakan,” katanya.
Kenapa dirinya berani menduga seperti itu,karena dari kasat mata saja jelasnya, sudah tampak bahwa pengerjaannya tidak maksimal dan diduga asal poles.
“Jika dikerjakan sesuai RAB nya tidak mungkin belum setahun ditambah lagi dianggarkan lagi Rp 2 miliar di tahun ini,tapi jalan sudah hancur bahkan makin parah,” kata dia.
Dengan tidak maksimalnya pengerjaan proyek perbaikan jalan dengan anggaran yang fantastis ini lanjut Kr, tentu berdampak dengan tidak terealisasinya janji bupati yang katanya akan memuluskan jalan hingga pelosok desa.
Dirinya berharap kepada pihak DPRD kabupaten Musi Rawas menjalankan fungsinya mengawasi kinerja pihak eksekutif,bahkan bila perlu lakukan sidak. Selain itu kepada pihak Aparat Penegak Hukum agar pro aktif melakukan pemeriksaan terhadap proyek proyek yang sedang dan sudah dikerjakan.
Sementara itu Kadis PUBM Musi Rawas, Alawiyah dinilai tidak transparan dan alergi terhadap wartawan yang mengkonfirmasi terkaitΒ kegiatan di dinas PUBM. Beberapa kali wartawan beritakito.com mengkonfirmasi melalui WhatsApp bersangkutan,selalu tidak memberikan komentar alias bungkam.(tim)