MUSIRAWAS – Perekrutan badan adhoc PPK di Kabupaten Musi Rawas diduga asal-asalan dan tidak berjalan sesuai aturan.
Namaย peserta yang dinyatakan terpilih sudah diatur sesuai keinginan yang disukai berdasarkan komitmen masing -masing peserta dengan komisioner yang menjamin kelulusan.
Masing masing satu orang komisioner KPU Musi Rawas memiliki “jatah” satu orang peserta di setiap kecamatan yang tersebar di Musi Rawas.
Bahkan, di detik detik menjelang hasil tes tersebut diumumkan, nama nama peserta yang dinyatakan terpilih bisa dibongkar pasang alias ” cucuk cabut”.
Salah seorang peserta, Sp dari Kecamatan BTS Ulu ,Sabtu (18/5) mengatakan, beberapa jam sebelum hasil tes seleksi diumumkan, dirinya dipanggil oleh dua komisioner inisial AS dan YG untuk menghadap.
“Saya dipanggil komisioner KPU, Kami bertemu di lokasi tes CATย PPS di SMK Tugumulyo,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut jelas Sp, karena ada miskomunikasi antar para komisioner terkait jatah peserta yang akan diluluskan, sehingga jumlah peserta yang dijanjikan bisa lulus ini lebih banyak dari kursi PPK yang tersedia.
“Supaya kursi PPK tersebut cukup, saya diminta agar nama saya diganti dengan nama orang lain,” katanya.
Awalnya tambah Sp, dirinya keberatan dengan keinginan dua komisioner tersebut, karena sejak awal sebelum pendaftaran dirinya sudah dipastikan bisa lulus sesuai janji salah satu komisioner.
“Jikaย saya tahu endingnya seperti ini, mungkin dari awal saya tidak mendaftar.Namun karena keinginan dua komisoner tersebut sangat kuat sampai sampai memberikan kompensasi uang kepada saya agar mau memenuhi keinginannya, maka saya bersediaย tidak lulus,” katanya.
Sampai saat ini jelas Sp, uang kompensasi dari komisioner tersebut masih utuh jika diperlukan untuk bukti
Ditambahkan,Sp mahar peserta yang lulus di kecamatan BTS Uluย diduga rata rata diatas Rp 20 juta.
“Ada yang sudah setor Rp 20 juta, tapi masih diminta tambah lagi Rp 4 juta. Artinya maharnya lebih dari Rp 20 juta,” katanya.
Sementara ketua KPU Musi Rawas Aniaya Trisna dan divisi SDM dan Parmas,Yogi saat dihubungi via handphone untuk meminta komentar terkait informasi ini tidak memberikan tanggapan.(tim)